Detail Info Terkini

Isi Informasi Tentang Kegiatan/Berita Di BBPK Ciloto

Kemenkes RI Tinjau Kegiatan Vaksinasi Warga Kaki Gunung Gede Pangrango

Dipublikasi Pada: Sabtu, 28 Agustus 2021 - 12:02 WIB


Bertempat di Mandala Wangi Camping Ground, Cibodas, Cianjur, Bekerjasama dengan dengan pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Kepala BBPK Ciloto Turut Menyambut Menteri Kesehatan Dalam kegiatan vaksinasi rencananya akan dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 28 hingga 29 Agustus 2021 dengan menyasar sekitar 1000 masyarakat disekitar TNGGP.
 
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang berkesempatan meninjau kegiatan vaksinasi, mengapresiasi dan mendukung penuh kolaborasi serta inisiasi dari berbagai pihak dalam upaya mendukung percepatan vaksinasi terutama bagi masyarakat-masyarakat yang masih kesulitan akses vaksinasi karena jaraknya yang jauh.
 
Oleh karenanya upaya mendekatkan layanan vaksinasi seperti yang dilakukan oleh Mandalawangi Begerak menjadi harapan untuk memperluas serta mendorong animo masyarakat dalam mendapatkan vaksin COVID-19. Dengan demikian semakin banyak yang divaksinasi, semakin cepat pula target herd immuity tercapai.
 
''Kita sangat berterima kasih sekali dengan Mandalawangi. Karena memang kita mengalami kesulitan untuk melaksanakan vaksinasi di daerah pinggiran apalagi daerah-daerah yang sudah semakin terpencil seperti masyarakat di puncak gunung atau masyarakat adat,'' kata Menkes.
 
Beliau berharap Program Vaksinasi Masyarakat Kaki Gunung dapat diperluas ke daerah lain untuk menekan laju penularan serta angka kematian akibat dari COVID-19.
 
''Saya menghimbau kalau bisa jangan disini saja, tapi semua wisata-wisata pengunungan yang lain juga didatangi oleh teman-teman Mandalawangi dan melakukan hal yang sama,'' tuturnya.
 
Acara Dilanjutkan Dengan Kunjungan Ke Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto untuk memberikan semangat kepada para peserta pelatihan Nusantara Sehat Team Based Batch XVIII.
Pembekalan nusantara sehat team based secara keseluruhan diikuti oleh 220 peserta, yang mana 205 peserta hadir dan 15 diantaranya mengikuti secara daring. Adapun rincian peserta berdasarkan profesi yakni Dokter Umum 24 orang, Dokter Gigi 7 orang, Bidan 26 orang, Perawat 22,  Analis Laboratorium Medik 31 orang, Farmasi 30 orang, Kesehatan Masyarakat 27 orang, Kesehatan Lingkungan 23 orang, dan Tenaga Gizi 30 orang.
 
Sebelumnya, para peserta telah menjalani pelatihan secara daring kurang lebih selama satu bulan. Dan kini proses pembelajaran telah memasuki tahap klasikal guna mempersiapkan peserta mengenal lebih dalam mengenai situasi dan kondisi budaya, masyarakat, serta permasalahan kesehatan ditempat tugas, membangun kerjasama serta menyiapkan diri baik secara fisik maupun mental sehingga dapat beradaptasi dengan baik dilingkungan tempat tugas.
 
''Saya terharu juga dengan adanya program ini. Terima kasih kepada teman-teman semua yang sudah mau meluangkan waktu dan tenaga untuk hadir di seluruh pelosok-pelosok nusantara untuk membantu memberikan pelayanan bagi rakyat, siapapun dan apapun statusnya supaya mereka bisa mendapatkan haknya untuk hidup sehat,'' kata Menkes.
 
Harus diakui bahwa tantangan pembangunan kesehatan di Indonesia hingga kini adalah kemudahan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan di seluruh pelosok Tanah Air. Sebagai leading sektor kesehatan, Kementerian Kesehatan terus bekerja untuk melakukan penguatan sistem kesehatan yang juga beriringan dengan peningkatan kualitas SDM Kesehatan.
 
Menkes meyakini dengan hadirnya Program Nusantara Sehat yang bertujuan meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada Puskemas di daerah Terpencil, Pedalaman dan Kepulauan (DPTK), akan mampu meningkatkan jumlah SDM kesehatan yang berkualitas serta memperluas distribusi tenaga kesehatan di seluruh pelosok tanah air.
 
Untuk mengisi kekurangan tenaga kesehatan di DTPK, rencananya para peserta Nusantara Sehat Berbasis Tim Batch XVIII akan ditempatkan di 34 Puskesmas yang tersebar di 11 Kabupaten pada 7 Provinsi di Indonesia.
 
Dengan mayoritas diisi oleh pemuda-pemudi yang memiliki jiwa sosial, kreativitas, serta semangat yang tinggi, Program Nusantara Sehat diharapkan bisa terus berkelanjutan untuk menjadi wakil pemerintah dalam menghadirkan inovasi kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan mengutamakan pelayanan promotif preventif menggunakan pendekatan keluarga.
 
''Saya sedang memikirkan bagaimana caranya agar program ini bisa terus berkelanjutan supaya bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat di DTPK. Dan supaya para peserta ini, bisa mendapatkan previllage karena sudah membantu pemerintah memeratakan layanan kesehatan,'' tegasnya.
 
Kepada seluruh peserta Nusantara Sehat, Menkes juga berpesan agar dilokasi penugasan nantinya mereka bisa menjalin sinergi yang baik dengan masyarakat serta turut memberikan edukasi dan sosialisasi seputar COVID-19, upaya pencegahannya dan ikut menyukseskan program vaksinasi COVID-19. Kendati pandemi COVID-19 mungkin tidak secara langsung dialami oleh masyarakat DTPK, namun upaya pencegahan harus terus digencarkan guna mengantisipasi penularan COVID-19.


<< kembali ke indeks berita



Berita Lainnya:


PELATIHAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BERBASIS TIM BATCH XXVII
Jumat, 19 April 2024 - 11:00 WIB
PELATIHAN PELAYANAN PRIMA BERBASIS SOFT SKILLS BAGI SDM KESEHATAN
Kamis, 18 April 2024 - 09:20 WIB
GAMBARAN PERLUNYA PENGAWASAN MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAH SD DI INDONESIA
Selasa, 02 April 2024 - 08:47 WIB
PELATIHAN EPIDEMIOLOGI LAPANGAN LEVEL INTERMEDIATE BAGI PETUGAS EPIDEMIOLOG DI DINAS KESEHATAN
Senin, 18 Maret 2024 - 17:33 WIB
PERSEPSI DOKTER GIGI TERHADAP PELATIHAN PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN BIDANG KEDOKTERAN GIGI KERJASAMA PDGI DENGAN BBPK CILOTO
Jumat, 16 Februari 2024 - 09:19 WIB
PENANDATANGANAN PERJANJIAN KINERJA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN TAHUN 2024
Kamis, 15 Februari 2024 - 17:00 WIB