Detail Info Terkini

Isi Informasi Tentang Kegiatan/Berita Di BBPK Ciloto

MENULIS SEHAT DI MEDIA SOSIAL DI ERA DIGITAL

Dipublikasi Pada: Kamis, 26 Oktober 2023 - 11:00 WIB


Oleh : Drg. Sri Asih Gahayu,M.Kes,PhD - Widyaiswara BBPK Ciloto Kemenkes RI

Seiring dengan perkembangan zaman, dimana sekarang eranya Media social (Medsos) sangat marak di seluruh dunia. Adanya Facebook, Instagram, Twiter, yang merupakan aplikasi tertinggi di digunakan orang di gadgetnya menggunakan jaringan internet. Hal ini mengubah cara berkomunikasi seseorang dengan lawan bicaranya, dan akan dibaca oleh ribuan bahkan jutaan orang pengguna media social ini.
Untuk itu setiap orang harus menyadari bahwa menulis di media social, jika tidak arif bijaksana akan banyak membawa kebaikan dan keburukan bagi sipenulisnya.  Menulis di media social bisa membuat seseorang menjadi sangat ketergantungan dan akan selalu melihat gadgetnya menunggu komentar bagi para pembaca atas apa di tulisnya di status facebook, Instagram ataupun twiternya. Komentar natizen akan banyak atas tulisan status seseorang akan sangat beragam, siapapun bisa berkomentar atas apa yang ditulisnya, bisa negative atau positif. Hal ini sangat membuat gairah bagi sipenulis dan akan menjadi diskusi hangat di status tersebut apabila masalah ataupun unggahan dilempar adalah sesuatu yang sedang hangat dibicarakan.
Menulis di media sosial perlu bijak sehingga sipenulis bisa tetap sehat tanpa menjadi ketergantungan dan berakibat negative ari segi kesehatan maupun sosial terhadap dirinya. Beberapa hal yang harus diperhatikan : Pertama, menulis di medsos lebih baik jika konten yang ditulis adalah untuk menambah wawasan dan meningkatkan karier seseorang. Kedua, Jangan menulis komentar negative terhadap status seseorang yang akan menyebabkan keburukan terhadap hubungan pertemanan maupun terhadap sipenulis sendiri. Ketiga, Hindari debat kusir terhadap kasus yang tidak kita kuasai. Keempat, menulis di medsos sebaiknya untuk menjaln silaturahmi dengan teman, saudara, rekan kerja, atasan maupun bawahan. Kelima, sebaiknya jangan suka langsung membagikan hal hal yang belum tentu kebenarannya. Keenam, menulis menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
Menulis di medsos merupakan hal yang sangat baik jika kita dengan tepat dalam penggunaannya, untuk itu seseorang rajin menulis  di medsos harus bisa menjaga jarinya untuk bisa mengatakan yang baik untuk bisa membuat kita tetap sehat dalam jalinan silaturahmi. Kalau dahulu ada istilah Mulutmu adalah harimaumu, sekarang bisa menjadi Jarimu adalah harimaumu.
 
Media sosial berupa Facebook, twiter, intagram ataupun aplikasi lainnya yang ada di gadget kita, sangat mempengaruhi kehidupan social maupun kepribadian seseoarang. Kita jadi sangat tergantung dengan gadget  dan sangat ingin menulis maupun melihat gadget kita setiap saat. Seakan gadget ini adalah hal yang nomor satu dikehidupan dan sangat takut sekali jika tidak melihat gadget karena takut ketinggalan berita maupun takut terhadap apa yang kita tuliskan, apakah sudah ada yang menanggapi atau tidak. Dalam kesehatan jiwa kondisi seperti ini disebut “ FoMo Syindrome “ : Fear Of Missing Out : yaitu sebuah gejala psikhis yang sangat takut ketinggalan berita baru, atau takut tidak update, istilah zaman Now.
FoMo dapat dianggap suatu penyakit kejiwaan bagi penggila medsos. Penelitian yang dilakukan oleh Lembaga penelitian di Inggris tahun 2017, mengatakan bahwa 40% pengguna medsos mengalami FoMo syndrome. Tanda tanda orang yang terkena FoMo syndrome adalah tidak bisa lepas dari gadgetnya. Jika ketinggalan gadget atau ponselnya seperti terkena musibah besar dan tidak bisa beraktifitas dengan normal. Sering melihat gadget untuk melihat respon orang lain atas eksistensinya. Selalu merasa cemas dan gelisah jika tidak update. Takut ketinggalan berita kekinian.
FoMo syindrome jika tidak cepat diatasi, akan membawa seseoarang terkena masalah kejiwaan dan bisa membuat orang terkena syndrome ini memerlukan psikhiater untuk mengatasi permasalahannya.
Untuk menghindari bagi pengguna ataupun penulis medsos  jatuh terjebak terkena FoMo  syndrome kita harus bijak dalam penggunaan medsos ini. Beberapa hal yang harus kita terapkan bagi pengguna medsos ini yaitu, pertama, Kurangi waktu penggunaan gadget dalam aplikasi medsos sehari hari, jika tadinya 8 jam sehari secara perlahan menjadi 2 – 4 jam sehari. Kedua, perbanyak jalinan silaturahmi dengan di darat dengan keluarga dan teman dilingkungan sekitar, dimana kita bisa langsung tatap muka dan bersentuhan. Ketiga, perbanyak melakukan aktifitas ataupun hal bermanfaat lainnya untuk melupan sedikit waktu tehadap medsos. Keempat, perbanyak kesibukan dalam pekerjaan kantor ataupunhal bermanfaat lainnya. Kelima, memperbanyak ibadah.
Tanamkan dalam diri bahwa jika kita sibuk dengan gadget untuk berselancar didunia maya, kita akan banyak kehilangan waktu dan kesempatan untuk bersilaturahmi di dunia nyata. Biar bagaimanapun dunia nyata lebih baik daripada dunia maya. 

<< kembali ke indeks berita



Berita Lainnya:


PELATIHAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BERBASIS TIM BATCH XXVII
Jumat, 19 April 2024 - 11:00 WIB
PELATIHAN PELAYANAN PRIMA BERBASIS SOFT SKILLS BAGI SDM KESEHATAN
Kamis, 18 April 2024 - 09:20 WIB
GAMBARAN PERLUNYA PENGAWASAN MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAH SD DI INDONESIA
Selasa, 02 April 2024 - 08:47 WIB
PELATIHAN EPIDEMIOLOGI LAPANGAN LEVEL INTERMEDIATE BAGI PETUGAS EPIDEMIOLOG DI DINAS KESEHATAN
Senin, 18 Maret 2024 - 17:33 WIB
PERSEPSI DOKTER GIGI TERHADAP PELATIHAN PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN BIDANG KEDOKTERAN GIGI KERJASAMA PDGI DENGAN BBPK CILOTO
Jumat, 16 Februari 2024 - 09:19 WIB
PENANDATANGANAN PERJANJIAN KINERJA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN TAHUN 2024
Kamis, 15 Februari 2024 - 17:00 WIB