Detail Info Terkini

Isi Informasi Tentang Kegiatan/Berita Di BBPK Ciloto

MANFAAT LABORATORIUM LAPANGAN SEBAGAI WAHANA PEMBELAJARAN PADA PELATIHAN EPIDEMIOLOGI DAN PENDEKATAN ONE HEALTH

Dipublikasi Pada: Sabtu, 02 Desember 2023 - 17:57 WIB


Oleh : Ani Anisah, SKM, MKM (Widyaiswara Ahli Muda BBPK Ciloto)
A. Pendahuluan

Saat ini berbagai jenis penyakit telah berkembang di lingkungan kita, ada yang berkembang secara endemis di suatu wilayah karena penyakit ini sudah sejak lama berkembang di lingkungan tersebut (emerging diseases), ada juga penyakit yang muncul kembali ke permukaan (re-emerging disease) karena mutasi agent (seperti virus) atau penurunan daya tahan tubuh manusia, bahkan ada juga jenis penyakit yang baru berkembang (new emerging diseases).
Kejadian suatu penyakit menular dapat timbul karena berpindahnya agent vektor penyakit dari manusia/hewan yang dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan seseorang dan masyarakat.  Faktor lingkungan dan perilaku masyarakat juga dapat mempengaruhi terjadinya penyakit, perubahan iklim global dan kondisi Indonesia yang multi etnis dengan beragam budaya dan perilakunya akhirnya akan dapat mempengaruhi terjadinya suatu penyakit. Begitu Pula dengan adanya migrasi dan mobilitas manusia yang semakin meningkat akibat kemudahan transportasi darat, laut bahkan udara seperti penerbangan antar wilayah regional maupun internasional akan semakin meningkatkan potensi penyebaran penyakit menular karena penyebaran agent penyakit ke berbagai bagian dunia semakin terbuka.
Indonesia pernah mengalami dua Pandemi yaitu Severe Accute Respiratory Syndrome (SARS) tahun 2002 dan Influenza A (H1N1) tahun 2009, begitu pula terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Difteri di beberapa daerah, penyakit Polio, malaria, dan kejadian penyakit  antraks di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain merugikan secara ekonomi juga merugikan nyawa manusia. Terkendalinya kedua pandemi tersebut berkat penerapan pendekatan epidemiologi di tingkat global, regional, nasional, dan lokal utamanya dalam melakukan pencegahan penularan atau pemutusan rantai penularan.
Pemerintah Indonesia pada tahun 2019 ini, telah mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Peningkatan Kemampuan Dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka kemampuan petugas dalam mendeteksi dini penyakit menular, pencegahannya dan responsnya perlu dimiliki oleh setiap petugas kesehatan melalui kegiatan Surveilans Epidemiologi untuk memberikan dukungan data dan informasi epidemiologi agar pengelolaan program kesehatan dapat berdaya guna secara optimal. Informasi epidemiologi yang berkualitas, cepat, dan akurat merupakan evidence atau bukti untuk digunakan dalam proses pengambilan kebijakan yang tepat dalam pembangunan kesehatan.
Untuk mencapai tujuan kegiatan tersebut di atas, maka BBPK Ciloto mengembangakan laboratorium lapangan sebagai wahana pembelajaran bagi peserta latih.
 
 
 
B. Pengertian Laboratorium Lapangan
Laboratorium lapangan atau field laboratory adalah "an extended, structured, outdoors, scientific investigation aimed at observing, collecting and recording data”.  
(https://serc.carleton.edu/introgeo/field_lab/index.html).
 
Dalam konteks pelatihan, laboratorium lapangan adalah suatu unit atau wilayah yang digunakan untuk praktik lapangan, observasi lapangan atau uji coba (Pedoman Akreditasi Institusi Pelatihan Bidang Kesehatan Tahun 2019).
 
Laboratorium lapangan merupakan salah satu pengembangan metode dan  teknologi pelatihan bidang kesehatan dimana pada tahun 2018 laboratorium lapangan ini menjadi salah satu unsur utama dalam penilaian klasifikasi Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan Kesehatan Di Lingkungan Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan. Adapun dalam perkembangannya saat ini laboratorium tidak menjadi unsur penilaian dalam akreditasi insitusi pelatihan bidang kesehatan (berdasarkan pedoman Akreditasi Institusi Pelatihan Bidang Kesehatan Tahun 2022).
 
C. Laboratorium Lapangan Sebagai Metode Pembelajaran Pada Pelatihan Epidemiologi dan Pelatihan Pendekatan One Health
Laboratorium lapangan berbeda dari pembelajaran lapangan interaktif lainnya seperti penelitian lapangan atau kunjungan lapangan. Laboratorium lapangan lebih kompleks dan mencoba mendobrak gap kemampuan dengan mendorong peserta melakukan pengamatan dan melakukan praktik yang mendekati kondisi sebenarnya.
 
Laboratorium lapangan sebagai bagian integral dari proses pembelajaran pelatihan dapat dikatakan sebagai tempat bagi peserta latih untuk mendapatkan pengalaman praktik langsung dengan beberapa keuntungan, di antaranya:
Memberikan pengalaman langsung dalam membantu peserta latih memahami teori yang diajarkan di kelas;
Memungkinkan peserta latih belajar secara aktif, melakukan eksperimen, mengambil sampel dan melakukan pengukuran;
Memperluas wawasan dan pengetahuan mahasiswa dengan menghadapi situasi yang sangat mirip dengan situasi dunia nyata;
 
Dalam kaitannya dengan bidang epidemiologi, laboratorium lapangan memberikan manfaat :
Memberikan pengalaman langsung dalam menghadapi situasi di lapangan dan menyelesaikan masalah yang muncul secara real-time.
Melatih keterampilan komunikasi dengan masyarakat dan pihak terkait dalam melakukan survei atau penelitian.
Memperluas wawasan tentang budaya, perilaku, dan kebiasaan masyarakat yang berkontribusi pada penyebaran penyakit.
Membantu meningkatkan kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan program intervensi yang efektif untuk mengendalikan penyakit atau masalah kesehatan masyarakat lainnya.
Menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial sebagai seorang epidemiolog untuk memberikan kontribusi positif bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Menyediakan pengalaman praktis dalam melakukan penelitian epidemiologi di lapangan.
Membantu memperkuat keterampilan dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data.
Membantu memperluas pemahaman tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.
 
Dalam konteks One Health, laboratorium lapangan dapat bermanfaat dalam :
Membantu peserta latih memahami pentingnya kerjasama lintas sektor dalam mengatasi masalah kesehatan yang kompleks dan saling terkait antara manusia, hewan, dan lingkungan.
Meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi faktor risiko dan memperkirakan beban penyakit di suatu wilayah atau populasi tertentu.
Menyediakan kesempatan untuk berkolaborasi dengan para ahli kesehatan lainnya, seperti dokter hewan dan ilmuwan lingkungan, untuk mencari solusi yang holistik terhadap masalah kesehatan masyarakat.
Memperkuat keterampilan dalam merancang penelitian epidemiologi yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Memberikan pengalaman dalam menggunakan teknologi dan alat-alat canggih yang digunakan dalam penelitian epidemiologi di lapangan.
 
Dalam pendekatan One Health, laboratorium lapangan menjadi penting dalam memahami hubungan antara kesehatan hewan dan manusia serta lingkungannya. One Health menekankan pentingnya integrasi antara bidang kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan dalam upaya mencegah dan menanggulangi penyakit. Laboratorium lapangan dapat membantu mengidentifikasi penyebab penyakit dan memantau penyebarannya sehingga tindakan penanggulangan yang tepat dapat segera dilakukan.
 
Selain itu, laboratorium lapangan menjawab tantangan One Health dalam menyiapkan wahana/ tempat yang dapat mengintegrasikan pendekatan multidisiplin dan mempromosikan bagaimana kerjasama antara para ahli kesehatan dari berbagai bidang. Dengan demikian, epidemiolog, dokter hewan dan praktisi lingkungan hidup dapat belajar bagaimana melakukan kolaborasi lintas sektor secara efektif untuk meningkatkan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan secara bersama-sama.
 
D. Penutup
Laboratorium  lapangan adalah wahana dalam menyediakan pengalaman bagi peserta latih dengan situasi nyata atau mendekati nyata. Laboratorium lapangan dapat dikatakan praktik lapangan plus dikarenakan pengkondisian wilayah dari berbagai aspek baik sarana prasarana, sumber daya manusia maupun situasi.



<< kembali ke indeks berita



Berita Lainnya:


PELATIHAN TOT PADA PELATIHAN SURVEILANS PD3I BAGI PETUGAS SURVEILANS DI KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI
Senin, 06 Mei 2024 - 13:51 WIB
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI SDM KESEHATAN
Kamis, 02 Mei 2024 - 13:24 WIB
PELATIHAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BERBASIS TIM BATCH XXVII
Jumat, 19 April 2024 - 11:00 WIB
PELATIHAN PELAYANAN PRIMA BERBASIS SOFT SKILLS BAGI SDM KESEHATAN
Kamis, 18 April 2024 - 09:20 WIB
GAMBARAN PERLUNYA PENGAWASAN MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAH SD DI INDONESIA
Selasa, 02 April 2024 - 08:47 WIB
PELATIHAN EPIDEMIOLOGI LAPANGAN LEVEL INTERMEDIATE BAGI PETUGAS EPIDEMIOLOG DI DINAS KESEHATAN
Senin, 18 Maret 2024 - 17:33 WIB