Seminar Kurikulum & Modul Pelatihan Manajemen Terapan
Dipublikasi Pada: Minggu, 03 Juli 2016 - 00:00 WIB
Dengan mengadopsi design training safetynet, BBPK Ciloto bersama PAEI menyusun kurikulum TOT-AMTC yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia. Para Pelatih/Fasilitator yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan di Vietnam dengan pola yang sama berasal dari BBPK Ciloto, PAEI dan Dinkes Provinsi Sumatera Utara yang di dampingi narasumber dari perwakilan Safetynet Dr. Maria Concorcia Quizon dan Dr Conchy. Dengan pola pelatihan gabungan antara klasikal dan non klasikal (pelatihan berlapis/sandwich training program).
Pelatihan diawali dengan proses pembelajaran di dalam kelas (on class) pada workshop I (27-29 April), kemudian peserta kembali ke tempat kerja masing-masing untuk mengerjakan penugasan (off class I), selanjutnya kembali ke dalam kelas (on class) pada Workshop II pada 27-29 Juli 2016 untuk menyampaikan hasil dari penugasan yang telah dikerjakan, selanjutnya peserta kembali lagi ke tempat tugas (off class II) dalam rangka mengimplementasikan Proyek Perencanaan Kesehatan/HAPPS & Quality Improvement Project /QIP, selanjutnya peserta hadir dikelas kembali (on class III) pada workshop ke III tanggal 27-29 Nopember 2016 untuk mempresentasikan hasilnya. Pada tahap ini juga peserta diberikan pendalaman tentang tehnik melatih dan akan melakukan juga microfasilitating/micro teaching dengan demikian peserta diharapkan akan menjadi trainer yang profesional untuk AMTC dan akan melanjutkan program ini di masa mendatang.
Tujuan pelatihan Manajemen Terapan Bagi Pengelola Program Kesehatan ini secara umum setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu mengiplementasikan proyek peningkatan kualitas (Quality Improvement Project) dengan menggunakan 7 langkah proses peningkatan kualitas. Secara khusus peserta akan mampu; [1] Mengidentifikasi tema (area permasalahan) yang ada, beserta penyebabnya; [2] Memilih dengan tepat permasalahan yang dihadapi; [3] Mengidentifikasi dan memverifikasi akar permasalahan; [4] Merencanakan dan mengimplementasikan rencana penanggulangan untuk mengkoreksi akar permasalahan; [5] Melakukan konfirmasi bahwa masalah dan akar penyebabnya sudah diatasi dan target peningkatan telah tercapai; dan [6] Membuat standar proses kegiatan untuk mencegah masalah dan akar permasalahan terulang kembali. Melalui 7 (tujuh) Step pembelajaran sesuai pokok bahasan, peserta akan mengalami dan terlibat pada tiap stepnya, sehingga kompetensi yang diharapkan terwujud akan lebih terinternalisasi.
<< kembali ke indeks berita
Berita Lainnya:
FAKTOR LIGKUNGAN RUMAH HONAY TERKAIT DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN NAFAS AKUT (ISPA) DI DISTRIK MBUA KABUPATEN NDUGA PROVINSI PAPUA
Senin, 18 November 2024 - 13:29 WIB
PELATIHAN PENGELOLAAN DIABETES MELITUS TIPE 2 SECARA KOMPREHENSIF BAGI DOKTER DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP)
Senin, 18 November 2024 - 11:10 WIB
5 LANGKAH TEPAT MENANGANI KELUHAN
Rabu, 13 November 2024 - 17:00 WIB
PELATIHAN ABILITY TO EXECUTE (A2E) ESSENTIALS BAGI RS MATA CICENDO BANDUNG
Senin, 11 November 2024 - 19:39 WIB
UPACARA TABUR BUNGA DI MAKAM PAHLAWAN KESEHATAN DR. M. GOENAWAN PARTOWIDIGDO DALAM RANGKA HARI KESEHATAN NASIONAL KE 60
Selasa, 05 November 2024 - 11:12 WIB
PELATIHAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT GELOMBANG 1
Senin, 04 November 2024 - 16:10 WIB