Detail Info Terkini
Isi Informasi Tentang Kegiatan/Berita Di BBPK Ciloto
Dipublikasi Pada: Rabu, 21 November 2018 - 20:36 WIB
Cianjur. Sebanyak 32 dokter gigi yang berasal dari seluruh Indonesia telah selesai mengikuti Pelatihan Penatalaksanaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Orang dengan HIV AIDS (ODHA) yang dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto selama delapan hari sejak hari Rabu (21/11-2018). Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi dokter gigi, peserta dilatih tentang gambaran umun HIV AIDS, diagnosis HIV AIDS, pencegahan infeksi dan penatalaksanaan pada kasus pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada ODHA.
Menurut para peserta mereka sangat puas mengikuti pelatihan ini karena ilmunya sangat bermanfaat bagi pelaksanaan mereka di tempat kerja, baik yang bekerja di Rumah Sakit, Puskesmas atau Klinik, bahkan bagi mereka yang bekerja di instansi yang lainnya.Ungkap drg Ariesty selama ini mereka kurang hati hati dalam memeriksa pasien, perlindungan diri buat dirinya pun kurang terjaga, padahal seorang pasien HIV AIDS dalam masa laten tidak kelihatan, mereka seperti orang normal biasa yang bisa menularkan pada dokter giginya, bisa terjadi lewat jarum suntik atau darah yang ada di pasien yang tidak sengaja masuk ke tubuh dokter gigi bila kurang dalam pemakaian APD ( Alat Pelindung Diri).
Stigma masih ada dan kebanyakan bahkan berasal dari petugas kesehatannya sendiri, yang tidak mau memeriksa pasien HIV AIDS karena takut tertular. Padahal apabila penatalaksanaannya sesuai dengan teori yang diajarkan kita tidak akan tertular asal berhati-hati Para fasilitator menekankan sebenarnya kehati-hatian tidak hanya ketika kita menangani pasien HIV AIDS saja, pada semua pasien yang datang tetap kita harus berhati-hati.
DR. Irna Sufiawati, drg., Sp.PM., PhD dan Tim begitu memukau peserta dalam menyampaikan ilmunya, sehingga semua peserta puas. Beliau menyadarkan para dokter gigi bahwa dokter gigi dapat menjadi orang pertama yang mengetahui pasiennya terkena HIV AIDS, karena pada orang HIV AIDS ada lesi-lesi oral yang ciri-cirinya sangat khas. Pada pelatihan ini pun diajarkan bagaimana terapi yang tepat apabila melihat lesi-lesi yang ada pada mulut pasien. Diakhir materi peserta diajak ke Rumah Sakit hasan Sadikin Bandunguntuk observasi ke Klinik Teratai tempat merawat orang orang yang sudah terkena HIV. Banyak yang merasa kaget ternyata pasiennya cukup banyak, menurut keterangan drg Irna sehari rata rata bisa mencapai 80 orang. Selain ke Klinik Teratai drg Gusriani di poli gigi RSHS menerangkan tentang Dekontaminasi alat di Pelayanan Kedokteran Gigi. Dan yang lebih seru diajak ke tempat mangkal para ODHA dan mantan pecandu narkoba yang sudah kembali ke jalan yang benar. Mereka sudah menjadi pendamping dan motivator bagi pasien pasien yang baru, nama tempatnya adalah Rumah Cemara yang terletak di jalan Geger kalong Bandung.
Yang paling mengharukan adalah pada saat Praktek Kerja Lapangan, kebetulan di RSHS ada bedah buku, “DOKTER GIGI KENA HIV”, semua peserta pelatihan diundang untuk ikut acara tersebut,.Ternyata ODHA yang membuat buku itu adalah teman seangkatan beberapa orang peserta ketika kuliah. Semuanya tidak menyangka sama sekali bisa bertemu teman lama yang hilang, Indahnya silaturahmi, indahnya saling menguatkan dan mendukung, tidak ada stigma sama sekali.
Para doker gigi sangat berharap mendapatkan lagi pelatihan-pelatihan untuk pengembangan kompetensinya, mereka berdoa semoga Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto terus mengembangkan membuat pelatihan pelatihan lainnya yang seru seperti yang mereka dapatkan seperti pelatihan ini(RSK)
Kontributor : drg. Rieka Siti Kadaria, MKM
<< kembali ke indeks berita
Berita Lainnya: