TUTUP MENU PORTAL
Pendaftaran Pelatihan


Ciloto Learning
Center


Pelaporan Diklat


Pengaduan
Masyrakat


Akreditasi Ciloto


Penataan Arsip
WBK


Elogbook


Whistle Blowing
System

M
E
N
U

P
O
R
T
A
L

Detail Info Terkini

Isi Informasi Tentang Kegiatan/Berita Di BBPK Ciloto

PEMBUKAAN PEMBEKALAN TIM NUSANTARA SEHAT BATCH 12 DAN TUGSUS INDIVIDU ANGKATAN 3 DAN 4

Dipublikasi Pada: Selasa, 23 April 2019 - 07:45 WIB


Ciloto, 24/4, Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2015, pembekalan Tim Nusantara Sehat sudah melatih sebanyak 3.379 tenaga kesehatan yang ditempatkan di 595 puskesmas. Sama hal nya dengan pembekalan-pembekalan sebelumnya, tujuan dari pembekalan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas adik-adik calon Nusantara Sehat sehingga dapat berperan aktif dalam mendukung pelayanan kesehatan khususnya di Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK) maupun Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK).

Pada kesempatan ini pembukaan Pembekalan Tim Nusantara Sehat Batch 12 dan Tugsus Individu Angkatan 3 dan 4 ini dibuka secara khusus oleh Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (K) didampingi oleh Ka. Biro Umum Kementerian Kesehatan Desak Made Wismarini, MKM, turut hadir pula kepala Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, dr. Ahmad Subagjo Tancarino, MARS, Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto dr. Tri Nugroho, MQIH beserta staf dan jajarannya

Salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia merupakan latar belakang Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang saat ini menjadi salah satu fokus pemerintah.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3) pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak, (2) meningkatnya pengendalian penyakit, (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan, (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta (6) meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.

Konsep pendekatan keluarga pada program ini adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya.

Keberhasilan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga juga sangat ditentukan oleh peran dan tanggung jawab sektor-sektor lain di luar sektor kesehatan (lintas sektor). Kementerian dan lembaga yang dapat ikut berperan dalam program ini misalnya Kementerian PDT, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenpan & RB, Kemenkominfo, Kemendagri/Pemda, Kemenperindag, Kemenaker, Kemenag, BKKBN, TNI dan POLRI.
Pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional (RAKERKESNAS) 2019 di Tangerang lalu, disampaikan bahwa salah satu target Kemenkes saat ini adalah meningkatkan cakupan kesehatan semesta / Universal Health Coverage (UHC). Untuk menuju cakupan kesehatan semesta, maka dibutuhkan tenaga, kolaborasi pusat, daerah, termasuk lintas sektor dalam penguatan pelayanan kesehatan.

Cakupan kesehatan semesta bukan hanya pencapaian jumlah orang yang dicakup oleh JKN, melainkan suatu rangkaian upaya yang holistik, strategis, dan integral dari semua upaya pembangunan kesehatan pada seluruh tahapan siklus kehidupan manusia. UHC bertumpu pada upaya promotif, preventif termasuk pengendalian penyakit serta pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitatif dengan mengarusutamakan pelayanan kesehatan primer yang berkualitas.

Pemerintah bersama masyarakat  berkomitmen untuk mencapai Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage) agar semua orang memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu baik upaya promotif, preventif, deteksi dini, pengobatan, rehabilitatif dan paliatif  tanpa terkendala masalah biaya.
Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari hasil RAKERKESNAS 2019 dan harus segera ditindaklanjuti oleh masing-masing daerah, yaitu :
1.  Penurunan angka kematian ibu dan neonatal
2.  Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
3.  Melanjutkan upaya untuk menurunkan prevalensi stunting
4.  Percepatan eliminasi tuberkulosis
5.  Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi
 
Puskesmas dan tenaga kesehatan di dalamnya memiliki peran penting dalam menindaklanjuti hal-hal tersebut dengan tetap mencerdaskan masyarakat untuk memiliki perilaku hidup bersih dan sehat.
Kementerian Kesehatan melalui program Nusantara Sehat berupaya untuk memperkuat puskesmas dalam menjalankan fungsi promotif dan preventif. Salah satu fungsi Puskesmas dalam Pembangunan Kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75  Tahun 2014 yaitu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertamadan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama.

Selain itu, Program Nusantara Sehat, diyakini mampu meningkatkan jumlah, jenis, sebaran dan mutu tenaga kesehatan, karena melibatkan berbagai profesi tenaga kesehatan terlatihdengan membawa semangat Nawacita poin 3, yaitu Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan memperkuat Daerah-Daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan.

"Kami harapkan adik-adik dapat memanfaatkan waktu pembekalan ini dengan sebaik-baiknya sehingga adik-adik dapat membina hubungan yang baik dengan sesama peserta agar tujuan pembekalan dapat tercapai secara optimal. Semoga selama mengikuti pembekalan ini adik-adikselalu sehat dan senantiasa mendapat lindungan dari Allah SWT. Pada pembekalan ini adik-adik dapat belajar mengenali situasi dan kondisi budaya, masyarakat, permasalahan kesehatan di tempat tugas, membangun kerjasama serta menyiapkan diri baik secara fisik maupun mental sehinggadapat beradaptasi dengan baik di lingkungan tempat tugas adik-adik sekalian.
Diharapkan setelah mengikuti pembekalan,adik-adik dapat mendukung pemerintah menjadi ujung tombak layanan kesehatan di NKRI dengan berbekal disiplin, loyalitas, dedikasi, jiwa korsa, dan semangatpantang menyerah, serta tidak mudah putus asauntuk memberikan layanan kesehatan paripurna dengan tetap berkolaborasi bersama aparatpemerintahdaerahdan lintas sektor lainnya di wilayah kerja masing-masing.
Tidak lupa, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pembekalan ini, sukses untuk kita semua" ucap menkes pada kesempatan tersebut.



<< kembali ke indeks berita



Berita Lainnya:


FAKTOR LIGKUNGAN RUMAH HONAY TERKAIT DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN NAFAS AKUT (ISPA) DI DISTRIK MBUA KABUPATEN NDUGA PROVINSI PAPUA
Senin, 18 November 2024 - 13:29 WIB
PELATIHAN PENGELOLAAN DIABETES MELITUS TIPE 2 SECARA KOMPREHENSIF BAGI DOKTER DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP)
Senin, 18 November 2024 - 11:10 WIB
5 LANGKAH TEPAT MENANGANI KELUHAN
Rabu, 13 November 2024 - 17:00 WIB
PELATIHAN ABILITY TO EXECUTE (A2E) ESSENTIALS BAGI RS MATA CICENDO BANDUNG
Senin, 11 November 2024 - 19:39 WIB
UPACARA TABUR BUNGA DI MAKAM PAHLAWAN KESEHATAN DR. M. GOENAWAN PARTOWIDIGDO DALAM RANGKA HARI KESEHATAN NASIONAL KE 60
Selasa, 05 November 2024 - 11:12 WIB
PELATIHAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT GELOMBANG 1
Senin, 04 November 2024 - 16:10 WIB