Detail Info Terkini
Isi Informasi Tentang Kegiatan/Berita Di BBPK Ciloto
Dipublikasi Pada: Senin, 10 Agustus 2020 - 15:16 WIB
Pada tanggal 10 Agustus 2020, dalam suasana yang agak mendung di BBPK Ciloto Kampus Utama. Telah dilaksanakan Pembukaan Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Tenaga Kefarmasian di Puskesmas melalui media daring (online)dan di ikuti oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan, Plt. Kepala Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, Kepala BBPK Ciloto, Para Pejabat Administrasi, Widyaiswara BBPK Ciloto, para Fasilitator, pengendali pelatihan, Panitia, dan peserta pelatihan
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan.
Pada tahun 2017, baru 50.01% atau sekitar 4887 Puskesmas yang melakukan Pelayanan Kefarmasian sesuai standar. Di masa mendatang, diharapkan seluruh Puskesmas di Indonesia mampu melaksanakan Pelayanan Kefarmasian sesuai standar. Agar pelayanan kefarmasian dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar, maka perlu dilakukan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian .Oleh sebab itu, mengingat besarnya peran SDM terhadap kemajuan organisasi, maka tanggung jawab dalam upaya pengembangan kualitas SDM tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab masing-masing pegawai, melainkan menjadi tanggung jawab organisasi.
Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian. Tenaga kefarmasian harus bertanggungjawab, memiliki kode etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan yang secara terus menerus harus ditingkatkan mutunya, salah satunya melalui pelatihan yang berkelanjutan. Sebagai upaya meningkatkan mutu tenaga kefarmasian sekaligus sebagai upaya percepatan pelaksanaan pelayanan kefarmasian puskesmas sesuaistandar,maka perlu dilaksanakan pelatihan bagi tenaga kefarmasian di Puskesmas.
Dalam pelatihan ini penyelenggaraan nya bentuk distance learning. Memang dibutuhkan mediayang dapat membantu apoteker atau tenaga kefarmasian lain nya dalam proses pembelajaran berkelanjutan. Media tersebut hendaknya dapat dengan mudah diakses, terkini dan bersifat interaktif sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan melibatkan tenaga kefarmasian pelaksana pelayanan kefarmasian secara aktif, dan kebutuhan media ini terjawab melalui pengembangan distance learning ini.
Diharapkan para peserta dapat memanfaatkan waktu pelatihan ini dengan sebaik-baiknya . Dengan berbekal disiplin, komitmen, dedikasi, dan semangat belajar, peserta yang telah mengikuti pelatihan ini mampu menjadi ujung tombak pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang sesuai dengan standar, dalam rangka memberikan layanan kesehatan paripurna.
<< kembali ke indeks berita
Berita Lainnya: