Detail Info Terkini
Isi Informasi Tentang Kegiatan/Berita Di BBPK Ciloto
Dipublikasi Pada: Kamis, 04 Agustus 2022 - 11:17 WIB
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab kematian dan disabilitas tertinggi di Indonesia yang meningkat secara signifikan sejak tahun 2014 - 2019. Menurut Our World in Data (2021) dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME, 2019) bahwa tekanan darah tinggi, merokok, gula darah tinggi dan obesitas menduduki 5 besar faktor risiko yang menyebabkan beban penyakit di dunia. Sejalan dengan hal tersebut maka saat ini Kementerian Kesehatan membuat terobosan dengan Transformasi Sistem Kesehatannya yang mempunyai 6 pilar, salah satunya adalah transformasi layanan primer. Transformasi Layanan Primer mempunyai 4 program utama yaitu Edukasi Penduduk; Pencegahan Primer, Pencegahan Sekunder dan Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer. Dalam rangka pengendalian penyakit tidak menular utamanya diabetes melitus, jantung dan stroke dilakukan kegiatan skrining melalui tes sederhana gula darah, kolesterol dan pengukuran tekanan darah fasilitas pelayanan kesehatan, kegiatan ini merupakan pelaksanaan dari Program Pencegahan Sekunder pada Transformasi Layanan Primer.
Untuk meningkatkan upaya menanggulagi Penyakit Tidak Menular (PTM), salah satunya menggerakan kader posyandu untuk melakukan skrining PTM sederhana menggunakan gluko stick untuk pengukuran gula darah dan tensi meter digital untuk mengukur tekanan darah. Walau sederhana tetap diperlukan peningkatan kapasitas kader posyandu untuk melakukan skrining PTM. Sesuai arahan Menteri Kesehatan saat kunjungan kerja ke Semarang tanggal 5 Juli 2022, untuk melakukan peningkatan kompetensi kader dari 300.000 posyandu terkait skrining PTM, dengan melibatkan Balai Besar Pelatihan Kesehatan, Bapelkes dan Poltekkes yang ada dilingkungan Kementerian Kesehatan.
Bertempat di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto, telah dibuka secara resmi Workshop Pelatih Pelatihan Fasilitator Pengendalian Faktor Risiko PTM bagi Kader Posyandu oleh Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, drg. Arianti Anaya, MKM secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting (4/8).
Sebanyak 255 orang peserta mengikuti Workshop ini yang berasal dari alumni TOT P2PTM 170 orang, Dosen Poltekkes (profesi kesehatan) 38 orang dan WI BBPK Ciloto & Bapelkesda 19 orang, Bagi peserta workshop (alumni TOT P2PTM) yang memperoleh sertifikat workshop ini selanjutnya akan menjadi Fasilitator pada Pelatihan Pengendalian Faktor Risiko PTM bagi Kader Posyandu di Wilayah Kerja dan Bagi peserta dari Widyaiswara yang bukan alumni TOT P2PTM akan mengampu pada materi Teknik Melatih dan materi penunjang pada Pelatihan Pengendalian Faktor Risiko PTM bagi Kader Posyandu di Wilayah Kerja dan Bagi peserta dari Dosen Poltekkes yang bukan alumni TOT P2PTM, diwajibkan untuk ikut menjadi peserta pada Pelatihan Pengendalian Faktor Risiko PTM bagi Kader Posyandu di Wilayah Kerja.
Setelah mengikuti workshop, diharapkan seluruh peserta dapat memberikan penyegaran kepada calon fasilitator dan pelatiihan pengendalian faktor risiko PTM bagi kader posyandu di wilayah kerja.
<< kembali ke indeks berita
Berita Lainnya: