PELATIHAN MANAJEMEN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN BAGI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN GELOMBANG 2
Dipublikasi Pada: Selasa, 01 Oktober 2024 - 14:36 WIB
Ciloto, 1 Oktober 2024 – Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto sukses menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Penanggulangan Krisis Kesehatan Gelombang 2 yang berlangsung selama enam hari, mulai 24 September hingga 1 Oktober 2024. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan manajemen penanggulangan krisis kesehatan di wilayah kerjanya masing-masing.
Pelatihan dilaksanakan secara daring dengan melibatkan 90 peserta yang terdiri dari berbagai instansi kesehatan di seluruh Indonesia. Selama pelatihan, para peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan melalui ceramah, diskusi kelompok, serta penugasan yang menitikberatkan pada penerapan manajemen krisis kesehatan di lapangan. Fasilitator pelatihan berasal dari berbagai lembaga seperti Pusat Krisis Kesehatan, WHO Indonesia, PMI Indonesia, serta sejumlah direktorat terkait dari Kementerian Kesehatan RI.
Evaluasi menyeluruh dilakukan terhadap peserta dan penyelenggaraan pelatihan, dengan kriteria penilaian mencakup penyelesaian tugas, nilai post-test, serta kehadiran. Peserta yang memenuhi seluruh kriteria dinyatakan lulus dan akan menerima sertifikat. Beberapa peserta teraktif juga diberikan penghargaan, di antaranya Agus Priyanto dari RS Muhammadiyah Lamongan dan dr. Santy Benita H dari PDKI Jakarta.
Hasil evaluasi menunjukkan respon positif dari para peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan. Sebanyak 57% peserta menilai pelatihan ini "Baik" dan 39% menilai "Sangat Baik." Berbagai saran dan masukan dari peserta juga diterima, termasuk permintaan penambahan durasi diskusi dan materi terkait telemedicine.
Kepala BBPK Ciloto, Sjamsul Ariffin, SKM., M.Epid., dalam pesannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan SDM kesehatan yang mampu merespons berbagai situasi krisis kesehatan dengan cepat dan tepat. "Krisis kesehatan dapat terjadi kapan saja, baik akibat bencana alam, wabah penyakit, maupun faktor lain. Oleh karena itu, tenaga kesehatan harus selalu siap dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai untuk menghadapi kondisi tersebut. Saya berharap pelatihan ini dapat memberikan bekal yang kuat bagi peserta untuk berkontribusi lebih dalam menjaga kesehatan masyarakat," ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya peran tenaga cadangan kesehatan dalam mendukung layanan kesehatan, terutama pada saat terjadi krisis.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mempersiapkan SDM kesehatan yang mampu merespons krisis dengan cepat dan tepat. Dengan ilmu dan keterampilan yang diperoleh, peserta diharapkan dapat berkontribusi lebih dalam menjaga kesehatan masyarakat di tengah tantangan global.
<< kembali ke indeks berita
Berita Lainnya:
FAKTOR LIGKUNGAN RUMAH HONAY TERKAIT DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN NAFAS AKUT (ISPA) DI DISTRIK MBUA KABUPATEN NDUGA PROVINSI PAPUA
Senin, 18 November 2024 - 13:29 WIB
PELATIHAN PENGELOLAAN DIABETES MELITUS TIPE 2 SECARA KOMPREHENSIF BAGI DOKTER DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP)
Senin, 18 November 2024 - 11:10 WIB
5 LANGKAH TEPAT MENANGANI KELUHAN
Rabu, 13 November 2024 - 17:00 WIB
PELATIHAN ABILITY TO EXECUTE (A2E) ESSENTIALS BAGI RS MATA CICENDO BANDUNG
Senin, 11 November 2024 - 19:39 WIB
UPACARA TABUR BUNGA DI MAKAM PAHLAWAN KESEHATAN DR. M. GOENAWAN PARTOWIDIGDO DALAM RANGKA HARI KESEHATAN NASIONAL KE 60
Selasa, 05 November 2024 - 11:12 WIB
PELATIHAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT GELOMBANG 1
Senin, 04 November 2024 - 16:10 WIB