Detail Info Terkini
Isi Informasi Tentang Kegiatan/Berita Di BBPK Ciloto
Dipublikasi Pada: Rabu, 15 November 2023 - 09:00 WIB
Ciloto, 15 November 2023 - Dalam upaya meningkatkan kesehatan bayi baru lahir di Indonesia, Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto telah berhasil menjalin kolaborasi dengan Poltekkes Kemenkes di 7 provinsi, yaitu Jambi, Bengkulu, Tanjung Karang, Pontianak, Kalimantan Timur, Palangkaraya, dan Banjarmasin. Kolaborasi ini mencapai puncaknya melalui penyelenggaraan Pelatihan Skrining Bayi Baru Lahir yang melibatkan dokter, bidan, dan perawat di Puskesmas.
Fokus utama pelatihan adalah pentingnya program skrining bayi baru lahir, terutama Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK), yang perlu dilakukan sebelum usia 2 bulan. Peserta pelatihan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mendeteksi dini masalah kesehatan pada bayi baru lahir, dengan harapan tindakan yang tepat dapat segera diambil.
Dalam sambutannya, perwakilan BBPK Ciloto dan Poltekkes Kemenkes menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah krusial dalam memastikan setiap bayi memiliki peluang terbaik untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Mereka juga menyoroti peran sosialisasi kepada masyarakat dan tenaga kesehatan, khususnya di rumah sakit, sebagai kunci utama untuk menjadikan skrining bayi baru lahir sebagai prosedur tetap.
Peserta pelatihan telah dibekali dengan teknik-teknik skrining yang efektif, penggunaan alat-alat yang diperlukan, dan pemahaman akan pentingnya pelaporan hasil skrining secara tepat waktu. Semua ini diharapkan akan menjadi pondasi kuat untuk melanjutkan pekerjaan dalam menjaga kesehatan bayi-bayi yang baru lahir di wilayah masing-masing.
Pelatihan ini dianggap sebagai langkah awal yang krusial dalam konteks transformasi kesehatan. Kolaborasi antara profesional kesehatan, pemerintah, organisasi non-profit, dan masyarakat umum dipandang sebagai bagian integral dari upaya bersama untuk memastikan setiap bayi mendapatkan perawatan yang diperlukan sejak dini.
Para peserta pelatihan diharapkan dapat memainkan peran penting dalam memastikan bahwa tidak ada bayi yang terlewatkan dalam proses skrining dan intervensi yang diperlukan. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, mereka diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam mencegah penyakit dan kondisi yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Pelatihan ini telah di laksanakan sebanyak 7 gelombang bersama dengan 7 provinsi yaitu Jambi, Bengkulu, Tanjung Karang, Pontianak, Kalimantan Timur, Palangkaraya, Banjarmasin dan pelatihan terhitung mulai dari :
Pelaksanaan pelatihan dalam 7 gelombang dengan total peserta sebanyak 4898 orang menandai komitmen bersama untuk memperbaiki akses, kualitas, dan kesetaraan layanan kesehatan bagi semua masyarakat, termasuk bayi baru lahir. Para peserta diharapkan dapat membawa perubahan dalam sistem kesehatan, berperan aktif dalam memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan terbaik untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat.
Pemberitaan Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat umum dan pelaku kesehatan untuk terus mendukung transformasi kesehatan demi masa depan yang lebih cerah untuk generasi yang akan datang.
<< kembali ke indeks berita
Berita Lainnya: