Detail Info Terkini

Isi Informasi Tentang Kegiatan/Berita Di BBPK Ciloto

Menciptakan Sukses Coaching

Dipublikasi Pada: Rabu, 01 Desember 2021 - 12:00 WIB


Oleh : drg. Hetty Permatawati, MKM - Widyaiswara Madya BBPK Ciloto Kemenkes RI

“Coaching adalah kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi seseorang untuk beranjak melakukan perubahan dari keadaan sekarang (Current State) kepada keadaan yang diinginkan (Desired State), dengan memanfaatkan seluruh sumber daya (resources) yang dimiliki dengan efisien dan efektif, dengan rute terefisien ” (source: NLP Coaching Association) - Adriansyah, 20 Juni 2015.
Coachingmerupakan proses memberdayakan coachee sehingga mampu menganalisis, merefleksikan, memecahkan masalah dan dapat mengambil keputusan sendiri sehingga coachee juga dapat mengembangkan kemampuannya dalam mencapai tujuan dengan mudah dan efektif. Jadi Coaching merupakan suatu proses belajar bagi coachee, bukan memberikan solusi coachee. Prinsip Coaching adalah pemberdayaan, menstimulasi sumber daya atau potensi diri yang sering kali tidak disadari. Sedangkan kunci suatu pemberdayaan adalah pertanyaan. Pertanyaan membuat pikiran orang bergerak dan dapat memunculkan banyak opsi bagi coachee.
Tujuan coaching adalah membantu coachee memaksimalkan potensi dirinya dengan cara di gali melalui pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipersiapkanoleh coach, sehingga coachee mampu mengambil keputusan dengan bijak untuk meningkatkan kemampuannya serta memahami kualitas sumber daya yang dimilikinya.
Beberapa manfaat coaching antara lain Intangible seperti etika kerja yang lebih baik, hubungan interpersonal yang berkembang, dan kepemimpinan tim yang lebih kuat. (Kubik).
Menjadi pendengar yang aktif dan efektif merupakan  salah satu bentuk komunikasi yang efektif.
Salah satu kemampuan yang harus dikuasai seorang Coach adalah mendengar. Bagaimana mendengar dengan aktif dan efektif tentunya diperlukan suatu latihan. Makin tinggi jam terbangnya makin piawai menjadi pendengar yang baik.
Mendengar sepertinya sederhana, tetapi tidak sesederhana yang kita pikirkan karena mendengarkan tidak hanya menggunakan indera pendengar saja tapi dengan seluruh pancaindera karena melibatkan pemahanan, empati, rasa hormat, dan lain sebagainya. Agar sukses dalam melakukan coaching , jadilah pendengar yang baik.
Caranya antara lain:
Dengan memandang mata , menunjukkan perhatian bahwa kita sungguh -sungguh mendengarkan apa yang disampaikan.
Beri kesempatan coachee untuk berbicara sampai selesai, coba menahan diri untuk cepat cepat memberi respon dan menyimpulkan.
Usahakan untuk memperhatikan seluruh kata-katanya dan menunjukkan rasa simpati, tetapi jangan ikut terbawa emosi.
Hindari adanya gangguan dan pastikan bahwa perhatian kita hanya tertuju padanya.
Berikan respon seperlunya dengan kata-kata simpati dan semangat, tetapi tidak memberikan kesan menggurui/menasehati.
Untuk melihat berbagai kemungkinan pemecahan masalah atau solusi, menarik kesimpulan dari beberapa kemungkinan pemecahan masalah serta membuat kesepakatan dan medorong dan memotivasi coachee untuk mau bergerak melakukannya, dibutuhkan kemampuan dalam bertanya dari Coach. Bagaimana menggunakan pertanyaan yang tepat untuk mendapatkan jawaban yang tepat.
Pertanyaan dalam coaching penting, mengapa ? Karena semua informasi ada pada coachee, bagaimana kita tahu apa permasalahan yang dihadapi coachee bila kita tidak tanyakan. Pertanyaan menciptakan sebuah pergerakan. Pertanyaan juga membuat pikiran berkembang. Dengan pertanyaan, membuat coachee dapat mendefinisikan ulang sebuah relasi. Dengan  pertanyaan, coach dapat mendengarkan bahkan dapat melihat kemampuan dari coachee.
Adapun fungsi dari pertanyaan, antara lain dapat mengajak coachee untuk menyadari bahwa ia bertanggung jawab atas perubahan yang terjadi pada hidupnya, mengajak coachee untuk berpikir lebih aktif dalam mencari alternatif pemecahan masalah dan memilih mana yang terbaik untuknya, mendapatkan ide-ide bahkan solusi yang inovatif, menumbuhkan rasa percaya diri dan sikap yang positif, membuat coachee untuk melakukan aksi sehingga dapat meningkatkan performa kinerjanya, memunculkan keterlibatan dan rasa memiliki yang tinggi terhadap organisasi.
Pertanyaan yang sebaiknya tidak digunakan adalah pertanyaan-pertanyaan tertutup, pertanyaan yang mengarah kepada solusi atau penyimpulan masalah, pertanyaan interpretif, pertanyaan majemuk/ganda yang dapat membingungkan Coachee, serta pertanyaan ‘Mengapa’ yang membuat coachee cenderung menyampaikan pembelaan dirinya.

Selengkapnya.. Download Karya Tulis Ilmiah

<< kembali ke indeks berita



Berita Lainnya:


PELATIHAN TOT PADA PELATIHAN SURVEILANS PD3I BAGI PETUGAS SURVEILANS DI KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI
Senin, 06 Mei 2024 - 13:51 WIB
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI SDM KESEHATAN
Kamis, 02 Mei 2024 - 13:24 WIB
PELATIHAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BERBASIS TIM BATCH XXVII
Jumat, 19 April 2024 - 11:00 WIB
PELATIHAN PELAYANAN PRIMA BERBASIS SOFT SKILLS BAGI SDM KESEHATAN
Kamis, 18 April 2024 - 09:20 WIB
GAMBARAN PERLUNYA PENGAWASAN MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAH SD DI INDONESIA
Selasa, 02 April 2024 - 08:47 WIB
PELATIHAN EPIDEMIOLOGI LAPANGAN LEVEL INTERMEDIATE BAGI PETUGAS EPIDEMIOLOG DI DINAS KESEHATAN
Senin, 18 Maret 2024 - 17:33 WIB