Detail Info Terkini

Isi Informasi Tentang Kegiatan/Berita Di BBPK Ciloto

ONE HEALTH: PENDEKATAN DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG

Dipublikasi Pada: Rabu, 28 Desember 2022 - 13:00 WIB


Oleh Maman, SKM, MPH

Pendahuluan
One Health adalah suatu pendekatan yang memperhatikan keterkaitan kesehatan manusia, kesehatan hewan dan lingkungan (https://www.cdc.gov/onehealth). Pendekatan one health sebagaimana yang tercantum pada pedoman tripartied dalam penanganan penyakit zoonosis (2019) yaitu adanya keterlibatan semua sektor dan disiplin ilmu yang terkait lintas sektor antara manusia-hewan dan lingkungan dalam mengatasi permasalahan kesehatan akan menjadi lebih efektif, efisien dan berkelanjutan dibandingkan apabila tidak terdapat keterlibatan terkait berbagai sektor tersebut. Hal ini menegaskan bahwa pendekatan one health mencakup jaminan keseimbangan yang adil diantara semua pihak yang terlibat.
Pendekatan yang mengedepankan kolaborasi antar sektor untuk bersama-sama menyelesaikan masalah kompleks dari penyakit zoonotik. Kerja antar sektor ini akan berdampak baik, baik secara langsung maupun tidak langsung, terhadap kesehatan, dengan melibatkan pemikiran, pengoptimalan sumber daya dan kerjasama antar sektor dengan menghargai otonomi dari setiap disiplin berbagai pemangku kepentingan Kesehatan manusia, Kesehatan hewan dan lingkungan. 
Populasi manusia terus tumbuh dan berkembang, semakin banyak juga orang yang hidup bersinggungan dengan hewan liar dan domestik, baik hewan ternak maupun hewan peliharaan. Hewan sangat penting dalam kehidupan manusia, baik untuk makanan, mata pencaharian, perjalanan, olahraga, pendidikan atau peliharaan. Kontak erat dengan hewan dan lingkungannya memberikan peluang terjadinya penularan penyakit antara hewan dan manusia.
Begitu halnya tentang perubahan iklim, pembukaan dan penggunaan lahan yang berlebihan, seperti penggundulan hutan dan praktik pertanian intensif dapat terjadi gangguan pada lingkungan hutan. Gangguan pada kondisi lingkungan hutan dan habitatnya dapat memberikan peluang baru bagi suatu penyakit untuk menular ke hewan dan tidak menutup kemungkinan penularan berikutnya adalah kepada manusia yang memiliki potensi kontak erat.
Peningkatan pergerakan manusia, hewan dan produk hewan dalam perjalanan dan perdagangan antar daerah dan antar negarapun dapat menyebabkan penyebaran penyakit bersumber binatang  dengan cepat seiring perlintasan antar perbatasan daerah dan negara.
Penyakit bersumber binatang (zoonosis) dapat terjadi sebagai akibat dari perubahan-perubahan kondisi tersebut dan dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang sudah ada atau yang disebut endemik dan bisa juga terjadi jenis penyakit baru yang dapat menyebar antara hewan dan manusia. Contoh penyakit zoonosis antara lain: rabies, anthrax, flu burung, flu babi, ebola, leptospirosis dan lain-lain.
Konsep One Health sudah lama diperkenalkan secara global. Pada tahun 1800-an, para ilmuwan mulai memahami adanya persamaan riwayat penyakit pada hewan dan manusia, namun pengobatan atau pengendalian penyakit pada manusia dan hewan tersebut belum dilakukan secara terintegrasi hingga pada abad 20-an.
 
Tujuan dan Manfaat One Health
One health bukanlah mengenai sesuatu hal yang baru. Secara umum, penerapan one health adalah untuk peningkatan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan. Pendekatan One Health merupakan suatu pendekatan yang sangat penting seiring dengan banyak faktor yang telah mengubah interaksi antara manusia, hewan dan lingkungan. Pemahaman bersama mengenai one health ini diharapkan ke depannya dapat menghindari kejadian atau ancaman pandemi baru.
Tujuan pendekatan one health adalah untuk mencapai hasil kesehatan yang optimal melalui pendekatan kolaboratif, multi sektor dan multi disiplin yang bekerja di tingkat lokal, regional, nasional dan global dengan mengenali interkoneksi antara kesehatan manusia, hewan dan lingkungan.
Upaya untuk mencapai tujuan ini tentunya tidaklah mudah karena pastinya akan menghadapi tantangan yang sangat kompleks. Diperlukan kreativitas, profesionalisme, koordinasi yang terpadu pada berbagai sektor, inovasi serta pemikiran baru untuk berkolaborasi, mencapai titik temu baru antara hewan, manusia dan kesehatan lingkungan terutama dalam menghadapi penyakit darurat pandemi, krisis pangan global, perubahan iklim dan permasalahan lainnya terkait dengan kesehatan manusia, hewan dan kesehatan lingkungan.
Untuk meningkatkan efektivitas pendekatan One Health, diperlukan suatu keseimbangan antar sektor di antara kelompok dan jejaring, terutama antara dokter hewan dan dokter, meningkatkan partisipasi dari ekologis dan praktisi dari satwa liar, serta melibatkan sarjana sosial dalam team work. Interface antara human health, animal health dan ecosystem health merupakan suatu konsep pendekatan yang dikenal dengan One Health.
Kejadian pandemi dapat dicegah dengan cara mengutamakan konsep one health. Melalui konsep ini diharapkan bisa membuat kita lebih mengerti untuk mengantisipasi dan mengelola penyebaran penyakit yang sudah ada ataupun pandemi baru, krisis pangan global dan perubahan iklim. Kondisi saat ini masih memerlukan penyebaran informasi secara massive mengenai konsep dasar one health sehingga nantinya dapat dimasukkan ke dalam proses pembuatan kebijakan oleh pemerintah pusat ataupun daerah. Penerapan One health tidak mengubah apa yang sudah kita lakukan, tetapi mengubah cara kita dalam melakukannya baik di tingkat lokal, nasional dan global serta bekerja sama secara profesional antar tim.
Manfaat pendekatan one health adalah dapat mendeteksi, mencegah dan respon cepat dalam penanggulangan penyakit bersumber binatang maupun penyakit infeksius lainnya dapat dilakukan secara cepat dan komprehensif yang dilakukan oleh seluruh stakeholder terkait secara kolaborasi, multisektor dan multidisiplin. Konsep ini mewakili perubahan paradigma yang sungguh-sungguh dan bisa membuat kita lebih mengerti, mengantisipasi dan mengelola penyebaran penyakit yang sudah ada ataupun pandemi baru.
 
 
Ruang Lingkup Pendekatan One Health
Konsep One Health timbul awal mulanya berdasarkan kejadian penyakit zoonosis. Selain penyakit zoonosis, dikenal juga penyakit emerging infectious disease (EIDs) pada manusia atau hewan yang menjadi kekhawatiran khusus dan dapat mengancam kesehatan manusia ataupun hewan yang salah satunya adalah hewan produksi sebagai sumber protein manusia. One Health juga dapat diimplementasikan terhadap penyakit lain selain zoonosis.
Unsur dalam pendekatan one health adalah segala unsur atau stakeholder yang berhubungan dalam mendeteksi, mencegah dan merespon dalam penanggulangan penyakit yang berhubungan dengan:
1) Kesehatan manusia
Kesehatan manusia sangat erat kaitannya dengan kesehatan hewan / satwa liar dan lingkungan. Sehingga tenaga profesional yang bekerja dalam satu lingkup area tersebut, dapat memberikan pelayanan yang terbaik dengan cara, saling berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik.
 
2) Kesehatan hewan dan satwa liar
Kebutuhan dasar manusia menyebabkan adanya interaksi yang lebih intens antara manusia dengan hewan. Hal ini memungkinkan terjadinya transmisi penyakit terutama dari hewan. Petugas bidang kesehatan hewan dapat berkontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Selain mengelola penyakit zoonosis langsung pada hewan, dokter hewan juga mendiagnosis, menyelidiki, dan mengendalikan zoonosis tidak langsung dan penyakit menular non-zoonosis yang mempengaruhi Kesehatan manusia. Oleh karena itu keberadaan praktisi veteriner baik hewan besar, hewan kecil ataupun satwa liar menjadi ahli diagnosa yang terampil untuk penyakit hewan akut dan kronis yang dapat mempengaruhi pemilik dan keluarga mereka dan masyarakat sekitar.
Kementerian Pertanian melalui Peraturan Menteri Pertanian mendefinisikan hewan sebagai binatang atau satwa yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di darat, air, dan/atau udara, baik yang dipelihara maupun yang di habitatnya.
Sedangkan untuk pengertian satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat, air, dan/atau udara yang masih mempunyai sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia.
Beberapa jenis satwa liar ada yang dilindungi karena populasinya yang sudah terancam punah. Kementerian Kehutanan mendefinisikan satwa liar yang dilindungi sebagai semua jenis satwa liar baik yang hidup maupun mati serta bagian-bagiannya yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan ditetapkan sebagai satwa yang dilindungi. Selain hewan dan satwa liar juga dikenal vektor. Menurut Permenkes RI NOMOR : 374/MENKES/PER/III/2010 Tentang Pengendalian Vektor, pengertian
dari vektor adalah arthropoda yang dapat menularkan, memindahkah dan/atau menjadi sumber penular penyakit terhadap manusia. Penyakit menular melalui vector dan binatang pembawa penyakit memiliki tingkat variasi penyakit yang sangat beragam yang memiliki tantangan tersendiri dalam upaya penanggulangannya.
 
3) Lingkungan Hidup
Keputusan mengenai tindakan dalam menghadapi permasalahan Kesehatan dan pendekatan One Health diperlukan juga pertimbangan data dan pakar lingkungan hidup. Kerjasama dari berbagai pihak yang bertanggung jawab terhadap masing- masing unsur tersebut merupakan inti dari One Health. One health melibatkan pera semua orang. Masalah kesehatan dipecahkan tidak sendiri namun saling bersatu dan menjaga keseimbangan ekosistem yang ada.
 
Ruang lingkup One Health adalah sebuah pendekatan cara berpikir sistem, pemahaman konsep, perencanaan, penerapan dan evaluasi baik yang berkaitan dengan kegiatan, program, kebijakan, undang-undang dan penelitian dari berbagai sektor untuk berkomunikasi, berkoordinasi dan berkolaborasi untuk mencapai hasil kesehatan masyarakat, kesehatan hewan dan lingkungan yang lebih baik. Ruang lingkup one health merupakan sebuah pendekatan untuk merancang dan mengimplementasikan program, kebijakan, undang-undang dan penelitian di mana berbagai sektor berkomunikasi dan bekerja sama untuk mencapai hasil kesehatan masyarakat yang lebih baik.
One Health sebagai cara dan pendekatan yang efektif untuk memerangi masalah kesehatan di antara Kesehatan manusia, Kesehatan hewan dan lingkungan, termasuk penyakit zoonosis. Cara kerja pendekatan one health diantaranya melibatkan para ahli di bidang kesehatan manusia, Kesehatan hewan, Kesehatan lingkungan dan multi disiplin keilmuan serta sektor terkait lainnya dalam mendeteksi, mencegah dan mengendalikan ancaman kesehatan masyarakat serta untuk mempelajari bagaimana penyakit menyebar di antara manusia, hewan dan lingkungan.  Intervensi kesehatan masyarakat yang berhasil memerlukan kerjasama dari mitra kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Profesional dibidang kesehatan manusia diantaranya dokter, perawat, praktisi kesehatan masyarakat, ahli epidemiologi, dll sementara profesional dibidang kesehatan hewan diantaranya dokter hewan, para profesional bidang peternakan dan pertanian, serta para profesional di bidang lingkungan diantaranya ahli ekologi, pakar satwa liar dan lainnya, dan bidang keahlian lainnya yang perlu berkomunikasi, berkolaborasi dan mengkoordinasikan kegiatan dalam pencegahan, pendeteksian dan pengendalian penyakit yang berkaitan manusia, hewan dan lingkungan SDM lainnya yang relevan dalam pendekatan one health dapat mencakup penegakan hukum, pembuat kebijakan, pertanian, komunitas dan bahkan pemilik hewan peliharaan. Tidak bisa pendekatan hanya bersifat individu, kelompok, organisasi atau sektor yang dapat mengatasi masalah Kesehatan keterkaitan antara hewan-manusia-lingkungan.
Cara kerja pendekatan one health adalah pendekatan yang ideal dalam membangun pola kerjasama dari berbagai stakeholder melalui peningkatan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dalam upaya pencegahan, pengendalian dan merespons berbagai ancaman penyakit dan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan serta dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal.
 

<< kembali ke indeks berita



Berita Lainnya:


PELATIHAN TOT PADA PELATIHAN SURVEILANS PD3I BAGI PETUGAS SURVEILANS DI KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSI
Senin, 06 Mei 2024 - 13:51 WIB
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI SDM KESEHATAN
Kamis, 02 Mei 2024 - 13:24 WIB
PELATIHAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BERBASIS TIM BATCH XXVII
Jumat, 19 April 2024 - 11:00 WIB
PELATIHAN PELAYANAN PRIMA BERBASIS SOFT SKILLS BAGI SDM KESEHATAN
Kamis, 18 April 2024 - 09:20 WIB
GAMBARAN PERLUNYA PENGAWASAN MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAH SD DI INDONESIA
Selasa, 02 April 2024 - 08:47 WIB
PELATIHAN EPIDEMIOLOGI LAPANGAN LEVEL INTERMEDIATE BAGI PETUGAS EPIDEMIOLOG DI DINAS KESEHATAN
Senin, 18 Maret 2024 - 17:33 WIB